Kapan Rindu Berbunga di Sekeping Hati ?
Rindu berbunga di sekeping hati , akan berbunga apabila
antara aku dan kamu telah melebur menjadi kita. Di sana tiada ego (ananiyah)
yang harus menjadikan yang lain sebagai “ terdakwah” di sidang kemarahan hati kejalangan
nurani. Kita adalah satu suara antara kamu dan aku. Kita senasib sepenanggungan
walaupun nasab yang berbeda. Kita satu tujuan pemikiran walaupun logika yang
bermain sebelum “pertemuan” kita itu beraneka dugaan dan persangkaan yang semuanya bermain dalam logika aku dan
kamu.
Rindu berbunga di sekeping hati, akan berbunga apabila
antara kami dan mereka berkumpul menjadi kita. Di sana tiada lagi primordialisme
dan ego kesukuan, ego nasab, ego partai, ego organisasi, ego jenis kelamin, dan
semua yang dapat di jadikan ego untuk memperlihatkan hegemoni atas “kekuasaan” kelompok yang satu dengan “klaim”
kebenaran kelompok yang lain. Logika kami-mereka pun akan bermain dengan
mencari jalan “pembenaran” , “pelegalan” , dan “pengesahan” atas segala bentuk ucapan
dan tingkah laku yang dilakukan oleh kami atau mereka. Maka, jangan heran
apabila loyalitas nasabiyah antara kami dan mereka itu akan berakhir dengan
kerusuhan, pembunuhan, dan kejahatan lain. Karena masing – masing mengklaim
atas kebenaran ucapan dan perilaku jahat yang dilakukannya.
Kapan Rindu Berbunga di Sekeping Hati ?
Rindu berbunga di sekeping hati, akan berbunga dan tetap
selalu berbunga ketika “angina sepoi – sepoi” kejujuran bebas memasuki hati dan
keluan melalui jendela hati yang suci dan hening. Saat aku-kamu melebur diri
menjadi kita, dan saat kami-mereka berkumpul menjadi kita, serta adanya
gabungan sikap saling mempercayai antara kamu-aku, kami-mereka yang menjadi
satu, yaitu kita. Ya, kita saling
mempercayai, saling menolong, saling membantu, dan slaing menyayangi. Oke ,
itulah rindu yang berbunga di sekeping hati terdalam.
0 komentar:
Posting Komentar